Sabtu, 01 Oktober 2016

Rindu yang membelenggu



Rindu yang membelenggu
By: andigrow
Aku rindu hujan di malam hari, membawa semangat di pagi hari. Membuat hati menjadi bahagia kembali. Aku rindu masa-masa dimana aku berlari mengejar hujan, tertawa dalam gerimis serta merasakan kehangatan malam yang dingin.
“Berhentilah menangisi keadaan”
Melalui kamarku yang sempit dan mewangi, aku merasa dipersiapkan alam untuk mencintai kesendirian, menapaki jalan jalan kesunyian. Kesunyian yang membuat hidup menjadi lebih tersukan. Kesendirian tanpa adanya teman. Hanya bisa mendaki bukit-bukit ketenangan melalui jalan kesunyian.
Gusar yang kurasakan tak akan mengubah semua kejadian itu. Kejadian yang harus kualami yang membuat hati luka hingga saat ini. Sahabat yang selalu menemani kini hanya tersisa didalam hati sanubari ini. Semua canda, tawa, tangis, bahagia kini tinggal kenangan yang manis yang terpatri dalam hati. Tak bisa diubah oleh siapapun. Terkutuklah kau yang menyebabkan penderitaan ini terjadi. Semua makhluk alam semesta membenci mu. Matilah engkau bersama makhluk-makhluk yang terkutuk.
Dunia ini adalah hina bagimu. Neraka adalah tempat yang pantas untuk mu. Api neraka akan menghanguskan tubuhmu. Lehermu akan di gergaji sampai putus. Matamu akan di tusuk dengan besi yang panas, Lidah mu akan di potong dengan pisau api. Serta kemaluanmu akan dimasukkan kedalam air panas yang mendidih. Kau merasakan semua kesakitan itu. Kau tak bisa berbuat apa-apa.
Dengan segala dosa mu itu, kau disiksa. Semua perbuatanmu harus di pertanggungjawabkan. Tak satupun dosamu tak dihitung. Tak ada yang menolong. Kayu, batu, serta pohon yang kau sembah tak akan menolongmu. Mereka juga akan disiksa sepertimu. Maka janganlah kau mendelik dari kebenaran. Kebenaran yang akan menyelamatkanmu dari siksa api neraka. Kembali lah ke jalan yang lurus. Maka niscaya engkau akan selamat dari siksa api neraka. siksa yang terkutuk bersama orang-orang terkutuk.
                                                                                 Semarang, 01 Oktober 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar